Thursday, 20 January 2011

BELAJAR BERSYUKUR

Ini adalah sebuah kisah nyata yang bisa jadi pelajaran hidup. Kisah ini saya alami sendiri. Sebuah teguran dari ALLAH buat saya yang selalu mengeluh, mengeluh, dan mengeluh.

Berikut kisahnya:

Awal hari itu, di perjalanan menuju ke kampus, di pinggir jalan itu, saya melihat seorang nenek mengemis-ngemis sambil menyeretkan tubuhnya yang tak mampu lagi berdiri itu, lalu datang seorang cucu yg menghampiri nenek tersebut dan menuntunnya ke suatu tempat, di tempat itu, para pengemis yang lain masih tertidur dengan beralaskan kardus. Air mataku jatuh melihatnya.. ya ALLAH, aku bersyukur pada-Mu karena Engkau masih memberiku tempat tinggal, masih bisa berjalan, dan masih bisa menikmati secangkir teh di pagi hari…



Tibalah aku di kampusku tercinta, hari itu saatnya aku dan teman-teman segrupku praktik mekanik-mengelas. Seperti biasa, saat pekerjaan kami sudah selesai, kami berkumpul di depan bengkel las, dekat lapangan volley, pintu III USU. Dan kami pun mulai menggokil gak karuan. Maklum sajalah teman-temanku itu, anak mesin,,, suaranya pun lebih ribut dari mesin bubut. Semua cewe dan cowo yg melewati pintu III USU digodain sama mereka seperti pedagang di pasar yg sedang menggait pelanggan ( aku gak ikut2an ya…heee…). Saat itu tampak dari kejauhan , seorang mahasisiwi cantik berkemeja putih yg rencananya akan menjadi target mereka. Namun ketika mahasiswi tersebut mendekat, mereka semua tercengang, terdiam, terkejut, dan tak mampu berkata-kata. Tenyata mahasiswi cantik itu tidak mempunyai tangan kanan. Aku pun tercengang dan merinding, di dalam hatiku berkata, ‘YA Robbi, aku selama ini tak sadar bahwa Engkau telah memberiku jasad yg sangat sempurna.” Bagaimanapun aku salut dgn mahasisiwi itu, karena dia bisa menerima keadaannya dan tetap kuliah untuk mengejar cita-citanya. Aku berdoa untuknya, semoga ALLAH memberi hidayah, kesabaran, kekuatan, dan ketabahan dalam hatinya.



Sepulangnya dari kampus, di perjalanan aku menjumpai tiga orang gila… hahaha… mungkin orang-orang gila itu tergila-gila padaku… dari dalam angkot, aku melihat orang gila yang mulutnya selalu tersenyum mangap (cumi:cucah mingkem). Setelah turun dari angkot, aku melihat seorang wanita gila di tempat sampahnya SD adikku. Dia mengaik-ngaik samapah itu dan terlihat kebingungan mencari sesuatu. Lalu, tak jauh dari tempat itu, aku melihat seorang lelaki gila yg kepalanya selalu menunduk dan tidak pernah ditegakkan dengan pakaian yg sobek di sana sini sehingga aurot tubuhnya pun kelihatan. Sambil berjalan, akupun berfikir, betapa besar nikmat ALLAH yg diberikannya untukku, aku masih bisa berfikir dan menggunakan otakku, aku masih bisa menggerakkan bibirku, aku masih seorang wanita normal yang bisa menggunakan akalku, aku masih bisa menggerakkan kepalaku kemanapun akau mau, dan aku diberi keutamaan dapat mengenakan pakaian yg menutup aurotku.



Masih dalam perjalanan pulang, hampir sedikit lagi menuju rumah, aku bertemu dengan tetanggaku yang mempunyai panti pijat tunanetra. Ayah dan ibunya buta, dia mempunyai dua orang adik yg masih kecil. Aku melihatnya sedang meramut kedua adiknya. Dia masih SMA, dan mungkin masa kecil dan remajanya sangat rumit. Dari kecil, aku sudah melihatnya menggendong adik pertamanya kemana-mana. Dia tak sempat bermain seperti anak-anak lainnya. Dan kini masa remajanya, bertambah lagi satu adik yang harus diramutnya. Air mataku hampir mengalir saat dia menyapaku dan tersenyum padaku. Syukur tak terhingga aku ucapkan pada gusti ALLAH, ALLAH masih memberiku penglihatan yg sempurna, masih memberiku orang tua yg sehat wal-afiyat yg bisa dengan leluasa memperhatikan aku dan saudara-saudaraku, aku mempunyai adik-adik yg bisa menjaga diri mereka sendiri, dan aku mempunyai waktu untuk menghabiskan masa mudaku untuk mengejar cita-citaku. Aku salut pada tetanggaku itu, semoga ALLAH memberi hidayah, ketabahan, kesabaran, kekuatan, dalam hatinya, dan member waktu yg luang untuk dirinya mengembangkan diri.



Alahamdulillahhilladzi ‘afani mimmab’talaka bihi wafadhdholani ‘ala katsirin-mimman kholaqo tafdhila…

Segala puji bagi zat yg telah menyelamatlkanku dari apa-apa yg Engkau coba padanya dan memberi keutamaan padaku dengan keutamaaan yang sungguh.



Dan akhirnya aku tiba di rumah, senang rasanya aku bisa mengucapkan salam pada ahli rumahku dan mendengar mereka menjawab salamku. Namun ternyata peringatan dari ALLAH yg cukup jelas itu belum cukup membuat hatiku syukur. Aku kembali mengeluh siang itu saat aku menjumpai masalah di rumahku, padahal itu hanyalah sebuah masalah kecil, saat ada seseorang yg memberikan bantuannya padaku, aku malah merasa kecil. Padahal itulah jalan rizki yg ALLAH berikan padaku.



Malamnya aku kembali diberi teguran dari ALLAH. Saat itu aku sedang berjalan menuju sebuah plaza dekat rumahku. Di sepanjang jalan D.I Panjaitan, aku melihat pemandangan-pemandangan yg sangat menyeramkan. Kuntilanak-kuntilanak alias LONtongsaTE alias WTS sedang beroperasi mencari mangsa. Astaghfirullohhal’azhim… ya ALLAH, ALHAMDULILLAH Allah masih memberi hidayah padaku, aku masih bisa makan dan hidup dari rizqi yg halal, aku masih bisa menutup aurotku dan menjaga kehormatanku sebagai seorang wanita….



Di seper tiga malam yang akhir, aku terbangun dan tahhajud.. saat aku berdoa, memory dari awal hingga akhir hari itu terngiang-ngiang di otakku. Aku sadar bahwa aku adalah hambaNYA yang hina, betapa seringnya aku mengeluh padahal nikmatnya tak terhingga untukku, betapa sombongnya aku hingga merasa rendah saat orang lain membantuku menyelesaikan kewjibanku dan menggantikan posisiku padahal akulah yg tak mampu, betapa bodohnya aku tak bisa memanfaatkan nikmatNYA yang begitu besar untukku. Aku malu pada ALLAH… tapi untungnya ALLAH menegurku…

LA IN TA’UDDU NI’MATALLOHHI LA TUKHSUHA

“niscaya jika kalian menghitung nikmat-nikmat ALLAH, kalian pasti tak akan mampu menghitungnya..”

Allah mengajarkanku menjadi hambanya yg bersyukur, ikhlas, qona’ah, sabar, tawakkal, tawadhu’, dan selalu husnuZhon BIllah…. Dan semoga hidayah yg ALLAH tunjukkan hari itu padaku, bisa melekat dalam diriku hingga aku mati….



Semoga cerita ini bermanfaat bagi teman-teman dan saudara-saudari yang membaca…..

Semoga kita dijadikan hamba-hambaNYA yang ahli bersyukur….

ALHAMDULILLAH JAZAKUMULLOHHU KHOIRO

No comments:

Post a Comment

Aku memohon ampun pada Allah atas segala salah dan kejelekan dari isi tulisanku

window.setTimeout(function() { document.body.className = document.body.className.replace('loading', ''); }, 10);