RAHASIA DI BALIK
RAHASIA SEMANGKA (Edisi Ki Bayan Tula)
Dalam catatan ini dikisahkan sebuah “dongeng” (namanya “dongeng” berarti bukan kisah nyata), tapi
walaupun hanyalah sebuah “dongeng”, tapi insyaALLAH banyak hikmah yang terkandung di dalamnya.
Dongeng ini menceritakan rahasia di balik rahasia SEMANGKA dan pohon asem.
Berikut kisahnya:
Suatu hari ki bayan tula mengajak cucunya yang bernama si
Dudul berkebun di kebun semangka. Di kebun itu ada sebuah pohon asam yang
sangat besar dan lebat. Melihat hal itu si Dudul berceloteh, “ckckck... Tuhan
ini gak adil... masa’ pohon asem yang buahnya kecil2 begitu pohonnya gede
bgd... si semangka yang buahnya gede malah gak punya batang sekuat si asem...
huuuh..”
Mendengar ucapan cucunya, ki bayan tula pun marah, “heh,
dudul!!! Tak boleh lah kau bilang Tuhan itu gak adil!!! Acem mana pulaknyah
kau?! Tak tahu kau kan?? Ada rahasia di balik rahasia semangka dan asem yang
kau tak tahu..!!
Lalu si dudul menjawab, “Acem rupanya ceritanya tu,
opung???”
Kemudian si opung ki bayan tula pun mulai bercerita. Berikut
ceritanya:
Dahulu kala, pohon asem mempunyai buah yang sangat manis
meskipun namanya “asem”. Tetapi pohonnya berukuran kecil. Hal ini membuat
orang2 sangat menyukainya. Tetapi si pohon asem ini tidak pernah puas dengan
apa yang dimilikinya. Dia selalu saja mengeluh.
Sementara tetangganya, si semangka adalah pohon yang sangat
besar dan rindang namun buahnya rasanya sangat asam. Sering kali orang2 marah
padanya karena tidak jarang buahnya jatuh dan melukai orang yang melintas di
bawahnya. Tapi dia selalu sabar, dia selalu berdoa, “Tuhan, apa yang telah
engkau takdirkan untukku, ku yakin adalah pilihan-Mu yang terbaik untukku,,
Tuhan, sungguh tak ada nikmat-Mu yang aku ingkari, tapi hatiku sedih ketika
melihat buahku yang terjatuh menyakiti orang lain.. Tuhan, aku yakin di balik
semua ini ada hikmah, jadikanlah diriku bermanfaat bagi orang lain dan
hilangkanlah kemudhorotan dalam diriku.”
Si asem yang tak mengerti kesedihan si semangka malah iri
pada semangka, dia marah2 pada Tuhan, “Tuhan, Engkau ini gimana sih??? Masa’
aku yang buahnya manis begini pohonnya kecil?? Engkau tak adil padaku, si
semangka Engkau beri pohon yang rindang dan buahnya besar, sementara aku???”
keluh si asem.
Tuhan pun mengabulkan doa kedua makhluknya itu.
Lalu keajaiban terjadi, tiba2 si asem berubah menjadi pohon
yang berukuran sangat besar dan rindang, dan si semangkapun berubah menjadi
pohon yang sangat kecil hingga merambat di tanah. Si asem riang bergembira
dengan hal ini, “horee... I am perfect!!!”, teriak si asem. Dan si semangka
juga kelihatan sangat bersyukur, “Alhamdulillah, terimakasih Tuhanku, dengan
begini, buahku yang terjatuh tak akan menyakiti makhluk-Mu lagi, maafkan aku
jika aku sempat mengeluh Tuhan, sekarang aku tahu Engkaulah yang Maha
pengertian dan mengetahui yang terbaik untukku.
Mereka belum menyadari keajaiban lain yang Tuhan beri. Suatu
saat ketika orang mengambil buah si asem yang terjatuh, mereka kaget karena
buah si asem menjadi benar2 asem seperti namanya. Dan si semangka buahnya
berubah menjadi sangat manis dan menyegarkan.
Orang-orang yang tadinya menyukai si asem, kini berbalik menyukai si
semangka.
Si asem kembali mengeluh, “Tuhan, kenapa buahku menjadi asem
begini???” Mendengar temannya yang selalu mendongkol, si semangkapun nasehat, “Saudaraku,
tidakkah cukup bagimu ini semua menjadi peringatan? Janganlah engkau mengeluh
dan menyalahkan Tuhan lagi. Yang Tuhan takdirkan untukmu adalah yang terbaik
untukmu.”
Si asem menjawab, “Iya, saudaraku.. aku sadar... tapi aku sedih
melihat buahku terjatuh di tanah dan tak seorangpun mengambilnya...”
Lalu si semangka menjawab lagi, “bukankah keadaanku dulu
juga sama sepertimu, tapi ku yakin semua ada hikmahnya. Berdoa sajalah pada
Tuhan agar dirimu bisa bemanfaat bagi orang lain dan syukurilah apa yang ada
dalam diri-Mu, Tuhan pasti memberikan jalan..”
Akhirnya si asem pun mengikuti nasehat semangka, dan ALLAH
mengabulkan doa si asem. Kini keduanya sama2 menjadi tumbuhan yang bermanfaat,
yang satu adalah tumbuhan yang buahnya sangat menyegarkan dan yang satunya lagi
adalah tumbuhan yang pohonnya bisa sebagai tempat berteduh dan buahnyapun masih
sering dimanfaatkan dan diolah oleh manusia. Merekapun menjadi makhluk ALLAH
yang ahli syukur.
Udah selesai neeh ngedongengnya, Itu Cuma dongeng looh.. kalo
yg sebenar nya, sesuai dengan firman
ALLAH, semua makhluk pada dasarnya selalu mensucikan pada ALLAH (sabbaha
LILLAHI ma fissamawati wal-ardh). Makhluk ALLAH terbejat Cuma setan dan
manusia. Manusia selalu bawel dan mengeluh (Innal-insana khuliqo halu’an),
sementara setan selalu membujuk manusia untuk mengikutinya. Hikmah yang dapat
kita ambil dari dongeng ini adalah
1.SELALU HUSNUZHON
BILLAH
Sesungguhnya ALLAH dalam persangkaan hambanya, jadi selama
kita berprasangka baik pada ALLAH, semuanya akan baik2 saja.. sesuai firman
ALLAH dalam hadist khudsi (Inni ma’azzhonni ‘abdi)
2.QONA’AH (MENERIMA
APA YANG TELAH ALLAH BERI DENGAN HATI RIDHO)
Sabda rosululloh s.a.w : (‘alaikum bil qona’ah, fa innahu
malun la yanfukhu), tetapilah qon’ah, maka sesungguhnya qona’ah adalah harta
yang tidak akan habis.
Ada sebuah pepatah yang mengatakan:
“Hidup adalah anugrah
Setiap insan dan setiap makhluq yang DIA ciptakan adalah
anugrah
Semua yang telah kita nikmati hingga kini adalah anugrah
Bahkan di balik setiap musibah tersembunyi anugrah yang sangat
indah
Dan hanya ketaqwaan dan keimanan yang akan menjadikan setiap
anugrah itu sebagai kebahagiaan tak terhingga”
*note: Yang bernama Anugrah dilarang GR, GR = Grandong, kalo
GR berarti grandong.*
3.SELALU BERSYUKUR
Sebagaimana yang telah ALLAH firmankan “La in syakartum
laAzidannakum, wa la in kafartum inna ‘adzabi la syadiid’” (Niscaya jika kalian
syukur, maka niscaya sungguh aku akan menambah (nikmatku), dan jika kalian
kufur, sesungguhnya siksaku amatlah pedih)
4.SABAR
Sesungguhnya ALLAH bersama orang yang sabar (InaLLOHA
ma’aSshobirin), jadi yakinlah jika kita sabar, ALLAH akan menolong kita dari
arah yang kita sangka maupun tidak kita sangka2.
5.SELALU TAWAKKAL
(BERSERAH DIRI PADA ALLAH)
Dalam surat Ibrahim ayat 12: Mengapa kami
tidak akan bertawakkal kepada Allah padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada
kami, dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang
kamu lakukan kepada kami. Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakkal
itu berserah diri.
Pasrahkanlah semua pada ALLAH dengan tetap
berdoa dan berikhtiar.
Don’t ever forget “D.U.I.T” (Doa, Usaha,
Istiqomah, Tawakkal)
No comments:
Post a Comment
Aku memohon ampun pada Allah atas segala salah dan kejelekan dari isi tulisanku