RENUNGAN UNTUK
MUDA-MUDI YANG BERGAUL DI DUNIA MAYA
Alhamdulillah ALLAH telah menganugrahkan kecerdasan pada
manusia sehingga terciptalah berbagai macam teknologi yang mempermudah manusia
dalam berkomunikasi dan mencari ilmu. Suatu bukti kekuasaan ALLAH pada Mark
Zuckerberg pendiri facebook, Jerry Yang pendiri yahoo, Sergei Brin dan Lary
Page pendiri google, ataupun Matt Mullenweg pendiri wordPress yang
mengembangkan potensi otaknya yang pada dasarnya berukuran dan bervolume sama
dengan kita semua. Namun terkadang, teknologi yang merupakan bukti kebesaran
ALLAH ini malah justru dimanfaatkan setan untuk menggoda anak Adam untuk
berbuat kerusakan di bumi ALLAH, dan tak jarang para manusia yang mengaku
telah diberi ilmu dan hidayah ikut menyalahgunakan kecanggihan teknologi ini.
Banyaknya jaringan sosial di dunia maya mengakibatkan wanita
dan pria yang bukan mahrom mudah berinteraksi tanpa batas. Setan yang juga
telah update teknologi pun memanfaatkan hal ini, sehingga tanpa disadari,
jebakan setan yang begitu mulus dan lembut di dunia maya mudah menjerumuskan
manusia ke dalam jurang kebinasaan. Jebakan setan untuk mereka yang belum
diberi hidayah mungkin terlihat jelas untuk kita yang telah diberi hidayah.
Namun, ada satu jebakan setan yang sering tidak kita sadari, yaitu kata “ta’arruf”.
“Saya tertarik untuk mengenal kamu lebih dekat” atau “Saya
tertarik ta’arruf sama ukhti”. Itulah kalimat yang sering dilontarkan pria pada
lawan jenisnya di dunia maya. Seorang pria muslim yang mengaku mencintai Islam
tapi serampangan memaknai kata “ta’arruf”. Melihat muslimah yang
dinilainya bagus kefahaman agamanya, langsung berani memakai kata ta’arruf
tanpa perantara, tanpa penyaksian dari pengurus. Astaghfirullohal’azhim...
Bukan begitu caranya ta’arruf!!! Jangan memaknai kata ta’arruf secara sempit!
Pelajari dan pahami dulu kaidah-kaidah ta’arruf yang dibenarkan oleh Islam! Jika
memaknai kata ta’arruf untuk bebas berinteraksi dengan lawan jenis, lantas apa
bedanya yang telah mendapat hidayah dengan yang masih jahiliyah??? Bukankah
Islam telah mengajarkan kita bagaimana konsep ta’arruf secara jelas? Lalu apa
gunanya ilmu yang kita kaji apabila tidak kita terapkan?
Tak jarang terlihat pembicaraan yang sungguh memiriskan hati
dari para muda-mudi yang mengaku telah diberi hidayah oleh ALLAH. “Saling
mengumbar kegenitan di dunia maya” itulah kalimat yang tepat untuk
menyatakan perbuatan mereka. Berikut petikan obrolannya:
“Assalamu’alaikum mbak..” sapa sang pemuda.
“Wa’alaikumussalam Wr. Wb mas..” jawab sang pemudi.
“Subhanaloh... mbak, saya kagum dengan kepribadian mbak..
status dan tulisan-tulisan mbak selalu inspiratif.. Alhamdulillah jazakillahu
khoiro yah mbak..” puji sang pemuda.
Dan ternyata obrolan itu belum berakhir sampai di sini. Si
pemuda bertanya: “apa mbak udah punya calon?”
Dan ternyata,,, pemudi ini pun termasuk muslimah genit,
lantas dia menjawab: “subhanalloh.. sungguh beruntung wanita yang nanti
menjadi istri mas..”
Lalu sang pemuda pun membalas memuji sang pemudi “sungguh
bahagia pria yang kelak akan mendapatkan bidadari dunia seperti kamu..”
Dan akhirnya keduanyapun larut dalam interaksi tanpa batas
di dunia maya.
Sungguh sangat mengerikan, berlebay-lebay di dunia maya..
Setan pun tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Setan yang mengaku-ngaku jadi
“cinta” pun bersemayam di hati mereka yang belum terikat oleh pernikahan ini.
Dengan bangganya sang pemuda menaburkan janji-janji manis, “jika
kau menjadi milikku, kan kurelakan semua sisa hidupku.. kan kujadikan kau
ratuku di tempat yang paling indah di hidupku..” “tak hanya separuh dunia kan
kulewati, namun sepenuh dunia pun akan kutempuh untuk hidup bersamamu..”
Hingga larutlah keduanya dalam janji-janji super lebay.
Pemudanya membabi buta..
Pemudinya terpedaya...
Na’udzubillahi min dzalik, bukan serendah itu caranya
ta’arruf!!!!
Saudaraku.. jangan permainkan kata ta’arruf!
Muslimah itu mutiara.. Tidak boleh sembarang orang
menyentuhnya... Tidak boleh sembarang orang memandangnya.. Jika berniat ingin
menikahinya, carilah informasi tentangnya melalui pengurus yang dipasrahi
tentang hal ini.. Jika maksud ta’arruf mu adalah untuk menyempurnakan agamamu,
Allah pasti akan memudahkan jalanmu selama kau tetap mengikuti petunjuk-Nya,
tidak boleh keluar dari koridor Islam.
Saudaraku.. relakah kau jika adik atau saudari kandungmu
dijadikan ajang coba-coba untuk ta’arruf? Tentu tidak, kan..? maka pasanglah
tabir pembatas jika hendak berbicara dengan wanita.. Pahamilah bahwa hati
wanita itu sangat lembut dan mudah tersentuh,, akan timbul guncangan batin jika
yang kalian tabur itu hanya sekedar main-main. Jagalah hati mereka, jangan
banyak menabur rasa simpati atau memberi harapan pada mereka yang dapat
melunturkan keimanan mereka.. mereka adalah wanita-wanita pemalu yang ingin
meneladani wanita mulia di awal Islam, biarkan iman mereka bertambah dalam
balutan rasa nyaman dan aman dari gangguan para grandong alias pria- pria
lebay.
Saudaraku, jangan mudah percaya dengan apa yang
dipresentasikan orang di dunia maya, karena foto dan kata-kata yang tidak
engkau ketahui kejelasannya, tidak dapat kau jadikan tolak ukur kesholihahan
mereka. Jika kata-kata mereka bermanfaat, cukup engkau amalkan kebaikan dari
apa yang mereka ucapkan, tak perlu kau mengaguminya secara lebay! Jika kau
memang sungguh ingin mengenalnya, cari tahu informasi tentang dirinya melalui
pegurus yang dipasrahkan tentang hal ini.
Saudaraku, luasnya ilmu pengetahuan atau mulianya gelar
yang engkau miliki saat ini tidak akan menjadikan engkau mulia di sisi Tuhanmu
jika tidak engkau imbangi dengan adab
menjaga pergaulan dengan lawan jenis.
Saudariku, jaga
hijabmu!!! Jaga kemuliaanmu!!! Jangan bangga jika banyak pria mengaku
menyukaimu atau menginginkan ta’arruf denganmu! Karena dengan mengajakmu
ta’arruf yang tidak berdasarkan aturan Islam sama saja dia telah merendahkanmu!
Saudariku.. terkadang kita harus mengoreksi diri tentang
cara kita berinteraksi dengan mereka, apakah yang salah dalam diri kita hingga
mereka tertarik dengan kita? Terlalu
lunakkah sikap kita padanya?
Saudariku, sadarilah bahwa orang-orang di dunia maya tidak
selalu memberikan informasi sebenarnya tentang diri mereka.. Waspadalah!!
Karena engkau adalah wanita yang menggenggam amanah ALLAH, jangan mudah terpedaya oleh rayuan dan
kata-kata lembut orang di dunia maya!
Saudariku, berhiaslah dengan akhlaq islami.. Potensi di
dalam dirimu hendaknya engkau manfaatkan untuk ‘amal sholih dan mencari pahala,
untuk kepentingan umat, dan bukan digunakan untuk mencari perhatian pada
lelaki! Jangan mengumbar kegenitan pada lelaki yang bukan mahrom! Jika ingin
mencari perhatian, carilah perhatian pada ALLAH saja! Biarkan yang ada dalam
dirimu menjadi simpanan manis untuk suamimu kelak!
Saudariku, ta’arruf yang sesungguhnya haruslah berdasarkan
cara Islam, bukan dengan mengumbar rasa sebelum adanya ikatan pernikahan! Jangan pernah mengobral murah
kehormatanmu untuk hal yang kau sendiri tak yakin kehakikiannya! Ingatlah bahwa
dia yang telah merasuki pikiranmu, dia yang kau pikirkan sepanjang hari itu
belum tentu jodohmu!!! Tak malukah kau pada suamimu nanti jika kelak dia
mengetahui kegenitanmu di masa lalu? Bagaimana engkau memandang wajah suamimu
nanti jika cinta yang kau berikan padanya bukanlah cinta yang utuh?
Saudariku,Jangan mau kau kuras waktu dan energimu untuk orang yang belum tentu
halal untukmu!
No comments:
Post a Comment
Aku memohon ampun pada Allah atas segala salah dan kejelekan dari isi tulisanku