Teringat sabda Nabiku
Pada Usamah yang sedang mengiringi perjalanan para wanita:
"Hati-hati Usamah, kau sedang membawa kaca-kaca yang mudah pecah!"
Aku kaca yang berbeda, dulu fikirku..
Kupikir dulu aku bagaikan kaca tempered,
Kaca yang tak mudah meleleh..
Kaca yang tahan akan segala benturan dan guncangan hidup..
Ternyata aku salah,
Aku tetap kaca yang rapuh..
Pernah hancur berkeping-keping
Tapi apakah aku harus dibuang begitu saja karena tak lagi utuh?
Dahulu, aku kaca yang penuh warna..
Ada warna spesial yang selalu kujaga,
Warna silver yang memantulkan cahaya
Sehingga bisa kulihat bayangan diriku..
Ternyata bagian yang selalu kujaga ini malah yang duluan terjatuh.
Retak, tapi kujaga agar tetap utuh..
Hingga akhirnya pecah dan tak lagi berbentuk..
Kucoba merangkai kembali kaca-kaca itu walau terluka..
Dan kusadari aku tak bisa mengembalikannya ke bentuk semula..
Kutahan segala luka untukku sendiri..
Agar kaca pecah itu tak melukai orang lain..
Kulihat warna diri yang indah..
Pecahan-pecahan kaca yang membentuk pola..
Aku masih berarti..
Aku masih indah..
Kurangkai kaca-kaca pecah itu menjadi mozaik kaca..
Yah, walau agak aneh bentuknya..
Tapi ini seni..
Mozaik limbah kaca ini,
Semoga tak hancur lagi..
No comments:
Post a Comment
Please, Amalsholih, Tolong Bantu saya Klik Iklan di blog ini yaa.. Semoga yang nge-klik iklan diberi kesehatan dan rizqi yang barokah..
Please click the ad sense! May Allah bless you.. đŸ˜‡