Sunday, 23 October 2011

TIPS MENCUCI, MENYIMPAN, DAN MENGELOLA SAYURAN DAN BUAH

TIPS MENCUCI, MENYIMPAN, DAN MENGELOLA SAYURAN DAN BUAH

Buah dan sayuran memang daianjurkan untuk dikomsumsi secara segar tanpa perlu dimasak. Namun kadang mencuci buah dan sayuran saja pun tidak cukup untuk membunuh bakteri dan kuman dalam sayuran. Lagi pula tak semua orang cocok makan sayuran mentah karena respon kekebalan tubuh berbeda-beda. Contohnya ibu hamil yang respon kekebalan tubuhnya lebih sensitif , bisa membuat sayuran mentah menjadi berbahaya jika dikomsumsi. Oleh karena itu diperlukan kiat khusus untuk mengelola sayuran dan buah. Salah proses dalam memyimpan, memasak, serta menyajikan sayuran dan buah dapat membuat kandungan vitamin dan mineral dalam buah berkurang. Agar hal ini tidak terjadi, ikuti petunjuk berikut:

  • Cuci sayuran dan buah dengan cepat di bawah keran dengan air yang mengalir. Atau celup-celupkan sayuran ke dalam panci yang berisi air kemudian tiriskan. Jangan pernah merendamnya karena air dapat melarutkan vitamin. Selain itu, mengingat maraknya penggunaan pestisida pada tanaman, maka diperlukan cara yang lebih intensiv dalam mencuci sayuran. Jika pestisida yang digunakan bersifat asam, maka salah satu cara yang paling efektif adalah mencuci buah dan sayuran dengan air yang telah ditambahi soda kue yang bersifat basa. Harapannya akan terjadi reaksi redoks yang menghasilkan garam,dan zat berbahaya akan terbuang dalam bentuk garam.
  • Simpan kacang merah dan kacang polong bersama kulitnya. Kupaslah hanya pada saat akan digunakan. Hal ini untuk mencegah hilangnya vitamin yang terkandung dalam dua bahan makanan ini.
  • Sayuran seperti kol, selada, bayam, dan kangkung memerlukan tempat yang dingin dan kelembaban yang tinggi untuk mempertahankan semua vitamin dan gizi yang terkandung di dalamnya. Sebaiknya simpan bahan makanan ini di dalam kantong/wadah yang tertutup di dalam lemari es. Jika tidak mempunyai lemari es, belilah sayuran di pasar yang masih mempunyai akar, lalu rendam akar sayuran di air pada suhu lembab.
  • Tempat terbaik untuk menyimpan beberapa jenis sayur dan buah seperti tomat dan buah tropis adalah pada suhu normal. Hindari paparan sinar matahari langsung karena akan mempercepat kebusukan.
  • Masaklah makanan secepat mungkin dan sedikit air. Panas dan air apat mengurangi vitamin dan gizi dalam makanan. Cara memasak terbaik adalah dengan ditumis, dikukus atau menggunakan microwave. Menumis (memasak sayuran dengan sedikit minyak )merupakan salah satu cara memasak sayuran yang paling baik. Minyak dapat melarutkan vitamin, sehingga vitamin akan berakhir di dalam minyak tumisan tersebut. Jika ingin kadar pro-vitamin A atau beta karoten seperti yang terkandung di dalam wortel dapat diserap maksimal, kita harus memasaknya dengan menggunakan minyak atau bahan makanan yang mengandung minyak. Misalnya, wortel ditumis atau dimasak dengan biji-bijian yang mengandung minyak (kemiri, kacang tanah, jagung), atau dapat pula dimasak dengan santan yang mengandung asam lemak stearat. Mengukus juga adalah cara terbaik untuk memask sayuran karena dapat mempertahankan gizi dan mematangkan sayuran dalam waktu singkat.
  • Sebenarnya merebus adalah cara memasak sayuran yang paling tidak dianjurkan karena resiko kehilangan zat gizi sangat besar. Jika harus menggunakan cara ini, maka lakukan cara ini: Rebuslah  air sampai mendidih dan biarkan air dalam kondisi mendidih selama kurang lebih 2 menit agar oksigen dalam air berkurang karena oksigen dalam air lah yang membuat vitamin C menguap, baru kemudian masukkan sayuran dan masaklah sesingkat mungkin! Jangan pernah merebus sayur dalam kondisi air masih dingin atau belum mendidih karena akan mengurangi kadar oksigen 10 hingga 12 kali lipat.
  • Sebisa mungkin jangan mengupas atau membuang kulit buah-buahan. Vitamin banyak terdapat atau berkumpul di bawah kulit. Contohnya: apel besar dengan kulitnya mengandung zat gizi 54% lebih besar dibandingkan apel tanpa kulit.
  • Jangan memotong sayuran dan buah-buahan dengan ukuran terlalu kecil karena udara akan mudah terserap di dalamnya (teroksidasi) sehingga dapat mengurangi beberapa jenis vitamin yang terdapat di dalamnya.

No comments:

Post a Comment

Aku memohon ampun pada Allah atas segala salah dan kejelekan dari isi tulisanku

window.setTimeout(function() { document.body.className = document.body.className.replace('loading', ''); }, 10);