Tentang pernikahannya, Asma’ bertutur, “Ketika Zubair menikahiku, ia
tidak memiliki seorang budak atau harta sedikit pun. Ia hanya memiliki
seekor kuda. Maka akulah yang memberi makan kudanya, memelihara dan
menanggung biaya perawatannya, menumbuk biji-bijian sebagai bahan
makanannya serta menyiapkan air untuk minumannya."
.
Asma' adalah wanita yang sangat setia dan menjaga perasaan suaminya.
Asma' berkata: Pernah aku ditawari menaiki unta rombongannya Rasulullah ﷺ, ketika itu Rasulullah ﷺ melihatku letih memikul kurma di atas kepalaku. Namun aku malu pada Rasulullah, dan aku ingat bahwa suamiku adalah seorang yang pecemburu, maka aku enggan ikut bersama kendaraan Rasulullah. Ini semua aku lakukan untuk mengharap ridha Allah. Aku akan selalu berusaha untuk taat kepada suamiku dan menjaga keridhaan suamiku. ”
Ketika sampai di rumah dia menceritakan kejadian itu pada Zubair.
Zubair menanggapinya, “Demi Allah, keadaanmu membawa kurma di atas kepala lebih memberatkan hatiku daripada kau naik unta bersama beliau.”
.
Saat peristiwa hijrah ke Madinah, Asma' sedang hamil tua anak pertamanya Zubair. Namun Asma' tetap hijrah karena ALLAH tanpa mengeluh. Bahkan dia menjadi wanita yang paling semangat untuk membantu Rosululloh dan ayahnya yang telah lebih dahulu hijroh.
Asma' berkata: "Pada waktu itu ayahku dan Rosululloh hendak berhijrah ke Madinah. Aku persiapkan perbekalan makan dan minum untuk mereka. Namun aku tidak menemukan tali untuk mengikat perbekalan tersebut. Akhirnya, aku robek saja ikat pinggang yang aku kenakan menjadi dua bagian. Yang satu untuk mengikat makanan, yang satunya lagi untuk mengikat minuman. Lantas Rasulullah ﷺ berdoa untukku, semoga dua ikat pinggangku ini diganti oleh Allah dengan dua ikat pinggang di surga."
Sejak saat itu Asma' dijuluki sebagai "Dzatun-niqotho
in" (Wanita yang memiliki Dua Ikat Pinggang).
.
Putera pertama Asma', Abdullah bin Zubair pun lahir dan menjadi bayi pertama yang lahir di Madinah. Kelahirannya menempas kedustaan kaum Yahudi akan kutukan bahwa tidak akan ada bayi yang lahir di Madinah setelah peristiwa hijrah. Karena saat pertama kali Madinah didatangi Rosululloh, Madinah adalah kota yang sangat panas dan penuh wabah penyakit. Bilal bin Robah dan Abu Bakr yang terjangkit wabah saat itu saja sampai mengeluh ingin kembali ke Mekkah. Melihat keadaan ini, Rosululloh berdoa agar Madinah dijadikan kota yang menyejukkan dan penuh berkah agar para Sahabatnya yang hijrah bisa betah berada di sana. Doa Rosululloh pun terkabul.. Madinah hingga saat ini dijuluki "AL-MUNAWWAROH", yaitu kota yang sangat menyejukkan.
..
Asma' hidup dengan Zubair selama 28 tahun dan menghasilkan keturunan yang faqih, jenius, tangguh, dan berakhlaq mulia, yaitu: Abdullah, ‘Urwah, Mundzir, Muhajir, ‘Ashim, Khadijah, Ummul Hasan dan 'Aisyah.
.
Dan tentang Zubair, pria yang sangat dicintainya itu.. :')
Beliau adalah pejuang agama ALLAH, perisai rosululloh, seseorang yang telah dijamin surganya oleh Allah dan Rosul-Nya..
.
Namun.. :')
Di kala Asma' tak lagi muda, hadirlah sesosok wanita baru dalam hidup Zubair.. Sosok wanita yang memalingkan rasa cinta Zubair pada Asma', wanita yang mampu membuat Zubair mengguncang singgasananya ALLAH karena berani menceraikan Asma', wanita itu adalah 'Atiqah Binti Zaid.
Sespesial apakah 'Atiqah Binti Zaid? Tentu wanita ini bukanlah wanita biasa. Wanita ini adalah wanita yang sangat cantik dan sholihah.
'Atiqah pertama kali dinikahi oleh kakak Asma' sendiri, yakni Abdullah bin Abu Bakr. Abdullah bin Abu Bakar pernah berkata, “Atiqah adalah wanita yang gerak-geriknya menggerlorakan cinta.”
.
Pada saat menikah dengan Abdullah bin Abu Bakar, Atikah pernah membuat suaminya melupakan ibadah dan jihad fi sabilillah karena terlalu mencintainya. Oleh sebab itu, Abu Bakar meminta Abdullah menceraikan Atikah. Setelah beberapa saat Abdullah dapat melobi ayahnya dan diizinkan untuk rujuk.
Ada sebuah pelajaran berharga juga yang terdapat dalam kisah Abdullah dan Atikah ini. Kisah yang mengajarkan tentang kedudukan cinta kepada Allah dibanding kedudukan cinta kepada pasangan.
.
Pada sebuah perang, Abdullah bin Abu Bakar syahid di medan jihad. Karena kecintaannya yang besar, ia mewariskan sejumlah harta dan Atikah bersumpah untuk tidak menikah lag.
Namun, pada saat itu Zaid bin Khatab (salah satu saudara Umar bin Khatab) tertarik kepadanya.
'Atiqah pun dinasehati oleh Umar bin Khatab, “Wahai Atikah, janganlah kamu mengharamkan apa yang telah Allah halalkan kepadamu.” Karena nasehat tersebut, Atikah akhirnya menikah dengan Zaid bin Khatab.
.
Pada perang Uhud, Zaid bin Khatab syahid. Ia menitipkan istrinya kepada Umar bin Khatab. Oleh sebab itu, Atikah menikah dengan Umar bin Khatab setelah kematian Zaid. Pada saat Umar meminangnya, Atikah memberikan syarat Umar tidak boleh melarangnya shalat ke masjid Nabawi. Umar menyanggupinya walaupun ia kurang setuju karena kecantikan Atikah dapat menimbulkan fitnah yang membahayakan. Suatu hari Abu Musa Al Asy’ari pernah memberi sebuah karpet kepada Atikah. Saat karpet tersebut dibawa ke rumah, Umar marah melihat pemberian tersebut. Ia langsung mendatangi Abu Musa dan bertanya, “Apa alasanmu memberikan barang ini kepada istriku?” Umar mengembalikan karpet tersebut sembari berkata, “kami tidak membutuhkannya.” Kecantikan Atikah membuat suami-suaminya amat menjaganya dan menjadi pencemburu.
Pada tahun 23 Hijriyah, Umar bin Khatab syahid karena ditusuk dengan belati oleh Abu Lu’luah, seorang penganut Majusi.
.
Setelah Umar bin Khatab wafat, Atikah dipinang oleh Zubair. Zubair tetap mengizinkan 'Atiqah untuk shalat ke masjid Nabawi. Namun, ia tetap membuntuti Atiqah dari belakang. Tapi tak lama setelah itu, Zubair resmi melarang Atikah pergi ke masjid Nabawi. Zubair memang pencemburu.
.
Perhatian Zubair kepada Atikah seolah menyiratkan pertanyaan di hati ‘Asma, “Zubair, kau memberikan padaku segalanya. Menanamkan benih-benih hebat pejuang tauhid. Kau mengokohkanku dengan kisah-kisah pengorbanan tulus dalam setiap desahmu. Kau memberikan segalanya, kecuali cinta yang bergelora. Zubair, suamiku, jenis cinta apakah yang kemu miliki untukku?”
.
Kecantikan Atikah membuat Zubair harus menjaga istrinya yang satu ini dengan ekstra ketat. Sedangkan ‘Asma yang sejak kecil merupakan perempuan pemberani tentu tidak melahirkan kekhawatiran di hati Zubair. Oleh sebab itu, perhatian Zubair terhadap ‘Asma tidak sebesar perhatiannya terhadap Atikah. Ketidakseimbangan
inilah yang menjadi badai dalam pernikahan ‘Asma dan Zubair. Pada suatu
siang, sekitar tahun ke 29 Hijriyah, setelah selama 28 tahun Asma
mendampinginya, Zubair
menceraikan ‘Asma. Entah karena alasan spesifik apa. Kecenderungan
Zubair kepada Atikah yang menjadi alasan terbesar perceraian tersebut.
.
Setelah perceraian dengan Zubair, sejarah ‘Asma binti Abu Bakar adalah sejarah perjuangannya bersama putra-putranya.
Ia tidak pernah menikah lagi. Keputusan ini karena perkataan ayahnya,
“Putriku, Sabarlah. jika seorang wanita mempunyai suami yang sholih dan
dia meninggal, lalu wanita itu tidak menikah setelah itu, mereka akan
dipersatukan kembali di surga.” Asma meninggal tujuh belas hari setelah
puteranya Abdullah bin Zubair syahid disalib oleh pemimpin zalim bernama
Hajjaj. Mereka wafat pada tahun ke 73 Hijriyah. Asma adalah orang
terakhir yang meninggal di antara golongan kaum Muhajjirin.”
.
Allah menakdirkan Asma' berusia 100 tahun. Ia tidak pikun, giginya tidak satupun yang tanggal, pikirannya pun tetap kuat dan prima. Begitu pun keimanannya masih tetap teguh dalam ketakwaan.
Dan saat hembusan nafas terakhirnya, ia masih tetap setia pada mantan suaminya.. :')
Zubair, seorang pria yang menjadi perisai Rosululloh dan dijamin surganya oleh ALLAH..
Asma' tidak menikah lagi dengan siapapun, karena masih ingin dipersatukan kembali dengan Zubair di surga.. :')
.
Terkadang dinikahi oleh orang yang dicintai selalu menghasilkan tanya, “Cintakah kau kepadaku?” Seperti pertanyaan ‘Asma kepada Zubair yang jawabannya belum dapat ditemukan dalam literatur manapun. Kecantikan dapat menjadi salah satu hal yang menjadi alasan mengapa perempuan dinikahi tapi ketinggian iman merupakan pilihan yang paling menyelamatkan. Di samping kesholihahan dan kecerdasan, ternyata kecantikan merupakan kriteria penting yang membuat lelaki memilih istri, termasuk pada sahabat-sahabat
Rasulullah SAW. Kecemburuan adalah duri dan belenggu dalam pernikahan
terutama pada pernikahan poligami. Hal terpenting dari kisah ini,
mempertahankan pernikahan lebih sulit daripada meraihnya.
.
SEMOGA SEMUA YANG SUDAH BERUMAH TANGGA BISA MEMPERTAHANKAN RUMAH TANGGANYA TANPA PERCERAIAN DAN KONFLIK, SEMOGA SEMUANYA SAKINAH-MAWADDAH-WAROHMAH, BISA MENJADI KELUARGA YANG BAHAGIA DUNIA-AKHIRAT, BISA MENJADI CONTOH YANG BAIK UNTUK GENERASI SELANJUTNYA. Aamiin 
.
Kisah cinta segitiga antara Zubair dengan Asma dan Atikah ini menjelaskan banyak hikmah kepada kita, bahwa memang cinta adalah milik Allah dan Allah pula yang mengaturnya, dan ini berlaku kepada siapa pun, bahkan kepada orang-orang hebat sahabat Nabi seperti Zubair, Asma, dan Atikah. Ketiganya adalah orang-orang yang keimanannya kepada Allah begitu besar.
.
Meskipun begitu, seberapa besar rasa sakit yang kita alami karena kecewa atas cinta, tetaplah setegar Asma', tetaplah menjadi wanita ANTI GALAU karena rasa cinta kepada ALLAH. Fokuslah pada hal-hal baik yang bisa kita lakukan. Asma' telah memperlihatkan cara beliau untuk MOVE ON dengan sungguh-sungguh
mendidik anak-anaknya sehingga semua anaknya menjadi ahli ilmu dan
pejuang di jalan ALLAH. Kitapun, pasti bisa menjadi pribadi yang
bermanfaat. JANGAN MEMIKIRKAN YANG HILANG SEHINGGA KAMU KEHILANGAN APA
YANG ADA.~
.
Asma' adalah wanita yang sangat setia dan menjaga perasaan suaminya.
Asma' berkata: Pernah aku ditawari menaiki unta rombongannya Rasulullah ﷺ, ketika itu Rasulullah ﷺ melihatku letih memikul kurma di atas kepalaku. Namun aku malu pada Rasulullah, dan aku ingat bahwa suamiku adalah seorang yang pecemburu, maka aku enggan ikut bersama kendaraan Rasulullah. Ini semua aku lakukan untuk mengharap ridha Allah. Aku akan selalu berusaha untuk taat kepada suamiku dan menjaga keridhaan suamiku. ”
Ketika sampai di rumah dia menceritakan kejadian itu pada Zubair.
Zubair menanggapinya, “Demi Allah, keadaanmu membawa kurma di atas kepala lebih memberatkan hatiku daripada kau naik unta bersama beliau.”
.
Saat peristiwa hijrah ke Madinah, Asma' sedang hamil tua anak pertamanya Zubair. Namun Asma' tetap hijrah karena ALLAH tanpa mengeluh. Bahkan dia menjadi wanita yang paling semangat untuk membantu Rosululloh dan ayahnya yang telah lebih dahulu hijroh.
Asma' berkata: "Pada waktu itu ayahku dan Rosululloh hendak berhijrah ke Madinah. Aku persiapkan perbekalan makan dan minum untuk mereka. Namun aku tidak menemukan tali untuk mengikat perbekalan tersebut. Akhirnya, aku robek saja ikat pinggang yang aku kenakan menjadi dua bagian. Yang satu untuk mengikat makanan, yang satunya lagi untuk mengikat minuman. Lantas Rasulullah ﷺ berdoa untukku, semoga dua ikat pinggangku ini diganti oleh Allah dengan dua ikat pinggang di surga."
Sejak saat itu Asma' dijuluki sebagai "Dzatun-niqotho
.
Putera pertama Asma', Abdullah bin Zubair pun lahir dan menjadi bayi pertama yang lahir di Madinah. Kelahirannya menempas kedustaan kaum Yahudi akan kutukan bahwa tidak akan ada bayi yang lahir di Madinah setelah peristiwa hijrah. Karena saat pertama kali Madinah didatangi Rosululloh, Madinah adalah kota yang sangat panas dan penuh wabah penyakit. Bilal bin Robah dan Abu Bakr yang terjangkit wabah saat itu saja sampai mengeluh ingin kembali ke Mekkah. Melihat keadaan ini, Rosululloh berdoa agar Madinah dijadikan kota yang menyejukkan dan penuh berkah agar para Sahabatnya yang hijrah bisa betah berada di sana. Doa Rosululloh pun terkabul.. Madinah hingga saat ini dijuluki "AL-MUNAWWAROH"
..
Asma' hidup dengan Zubair selama 28 tahun dan menghasilkan keturunan yang faqih, jenius, tangguh, dan berakhlaq mulia, yaitu: Abdullah, ‘Urwah, Mundzir, Muhajir, ‘Ashim, Khadijah, Ummul Hasan dan 'Aisyah.
.
Dan tentang Zubair, pria yang sangat dicintainya itu.. :')
Beliau adalah pejuang agama ALLAH, perisai rosululloh, seseorang yang telah dijamin surganya oleh Allah dan Rosul-Nya..
.
Namun.. :')
Di kala Asma' tak lagi muda, hadirlah sesosok wanita baru dalam hidup Zubair.. Sosok wanita yang memalingkan rasa cinta Zubair pada Asma', wanita yang mampu membuat Zubair mengguncang singgasananya ALLAH karena berani menceraikan Asma', wanita itu adalah 'Atiqah Binti Zaid.
Sespesial apakah 'Atiqah Binti Zaid? Tentu wanita ini bukanlah wanita biasa. Wanita ini adalah wanita yang sangat cantik dan sholihah.
'Atiqah pertama kali dinikahi oleh kakak Asma' sendiri, yakni Abdullah bin Abu Bakr. Abdullah bin Abu Bakar pernah berkata, “Atiqah adalah wanita yang gerak-geriknya menggerlorakan cinta.”
.
Pada saat menikah dengan Abdullah bin Abu Bakar, Atikah pernah membuat suaminya melupakan ibadah dan jihad fi sabilillah karena terlalu mencintainya. Oleh sebab itu, Abu Bakar meminta Abdullah menceraikan Atikah. Setelah beberapa saat Abdullah dapat melobi ayahnya dan diizinkan untuk rujuk.
Ada sebuah pelajaran berharga juga yang terdapat dalam kisah Abdullah dan Atikah ini. Kisah yang mengajarkan tentang kedudukan cinta kepada Allah dibanding kedudukan cinta kepada pasangan.
.
Pada sebuah perang, Abdullah bin Abu Bakar syahid di medan jihad. Karena kecintaannya yang besar, ia mewariskan sejumlah harta dan Atikah bersumpah untuk tidak menikah lag.
Namun, pada saat itu Zaid bin Khatab (salah satu saudara Umar bin Khatab) tertarik kepadanya.
'Atiqah pun dinasehati oleh Umar bin Khatab, “Wahai Atikah, janganlah kamu mengharamkan apa yang telah Allah halalkan kepadamu.” Karena nasehat tersebut, Atikah akhirnya menikah dengan Zaid bin Khatab.
.
Pada perang Uhud, Zaid bin Khatab syahid. Ia menitipkan istrinya kepada Umar bin Khatab. Oleh sebab itu, Atikah menikah dengan Umar bin Khatab setelah kematian Zaid. Pada saat Umar meminangnya, Atikah memberikan syarat Umar tidak boleh melarangnya shalat ke masjid Nabawi. Umar menyanggupinya walaupun ia kurang setuju karena kecantikan Atikah dapat menimbulkan fitnah yang membahayakan. Suatu hari Abu Musa Al Asy’ari pernah memberi sebuah karpet kepada Atikah. Saat karpet tersebut dibawa ke rumah, Umar marah melihat pemberian tersebut. Ia langsung mendatangi Abu Musa dan bertanya, “Apa alasanmu memberikan barang ini kepada istriku?” Umar mengembalikan karpet tersebut sembari berkata, “kami tidak membutuhkannya.
Pada tahun 23 Hijriyah, Umar bin Khatab syahid karena ditusuk dengan belati oleh Abu Lu’luah, seorang penganut Majusi.
.
Setelah Umar bin Khatab wafat, Atikah dipinang oleh Zubair. Zubair tetap mengizinkan 'Atiqah untuk shalat ke masjid Nabawi. Namun, ia tetap membuntuti Atiqah dari belakang. Tapi tak lama setelah itu, Zubair resmi melarang Atikah pergi ke masjid Nabawi. Zubair memang pencemburu.
.
Perhatian Zubair kepada Atikah seolah menyiratkan pertanyaan di hati ‘Asma, “Zubair, kau memberikan padaku segalanya. Menanamkan benih-benih hebat pejuang tauhid. Kau mengokohkanku dengan kisah-kisah pengorbanan tulus dalam setiap desahmu. Kau memberikan segalanya, kecuali cinta yang bergelora. Zubair, suamiku, jenis cinta apakah yang kemu miliki untukku?”
.
Kecantikan Atikah membuat Zubair harus menjaga istrinya yang satu ini dengan ekstra ketat. Sedangkan ‘Asma yang sejak kecil merupakan perempuan pemberani tentu tidak melahirkan kekhawatiran di hati Zubair. Oleh sebab itu, perhatian Zubair terhadap ‘Asma tidak sebesar perhatiannya terhadap Atikah. Ketidakseimbang
.
Setelah perceraian dengan Zubair, sejarah ‘Asma binti Abu Bakar adalah sejarah perjuangannya bersama putra-putranya.
.
Allah menakdirkan Asma' berusia 100 tahun. Ia tidak pikun, giginya tidak satupun yang tanggal, pikirannya pun tetap kuat dan prima. Begitu pun keimanannya masih tetap teguh dalam ketakwaan.
Dan saat hembusan nafas terakhirnya, ia masih tetap setia pada mantan suaminya.. :')
Zubair, seorang pria yang menjadi perisai Rosululloh dan dijamin surganya oleh ALLAH..
Asma' tidak menikah lagi dengan siapapun, karena masih ingin dipersatukan kembali dengan Zubair di surga.. :')
.
Terkadang dinikahi oleh orang yang dicintai selalu menghasilkan tanya, “Cintakah kau kepadaku?” Seperti pertanyaan ‘Asma kepada Zubair yang jawabannya belum dapat ditemukan dalam literatur manapun. Kecantikan dapat menjadi salah satu hal yang menjadi alasan mengapa perempuan dinikahi tapi ketinggian iman merupakan pilihan yang paling menyelamatkan. Di samping kesholihahan dan kecerdasan, ternyata kecantikan merupakan kriteria penting yang membuat lelaki memilih istri, termasuk pada sahabat-sahabat
.
SEMOGA SEMUA YANG SUDAH BERUMAH TANGGA BISA MEMPERTAHANKAN RUMAH TANGGANYA TANPA PERCERAIAN DAN KONFLIK, SEMOGA SEMUANYA SAKINAH-MAWADDA

.
Kisah cinta segitiga antara Zubair dengan Asma dan Atikah ini menjelaskan banyak hikmah kepada kita, bahwa memang cinta adalah milik Allah dan Allah pula yang mengaturnya, dan ini berlaku kepada siapa pun, bahkan kepada orang-orang hebat sahabat Nabi seperti Zubair, Asma, dan Atikah. Ketiganya adalah orang-orang yang keimanannya kepada Allah begitu besar.
.
Meskipun begitu, seberapa besar rasa sakit yang kita alami karena kecewa atas cinta, tetaplah setegar Asma', tetaplah menjadi wanita ANTI GALAU karena rasa cinta kepada ALLAH. Fokuslah pada hal-hal baik yang bisa kita lakukan. Asma' telah memperlihatkan cara beliau untuk MOVE ON dengan sungguh-sungguh
No comments:
Post a Comment
Aku memohon ampun pada Allah atas segala salah dan kejelekan dari isi tulisanku