Wednesday, 15 February 2017

UMMU SULAIM ALIAS RUMAISHA ALIAS GHUMAISHA ^_^



*UMMU SULAIM RODHIYALLOHU 'ANHA*

Ini kisah ilmiah untuk menjawab pertanyaan adik perempuan ku tersayang *"Gimana caranya amar ma'rufin cowok yang belum faham agamanya?? Jika dia suka sama kita, apa salah jika kita menyukainya supaya dia jadi lebih faham? Apakah cinta karena Allah itu harus pada orang yang kefahaman agamanya lebih dari kita??*
.
Sebelumnya, aku punya prinsip sendiri soal kefahaman.. *Kita boleh menganggap semua orang yang telah diberi hidayah itu lebih faham dari kita dan mengambil hikmah dari kebaikan mereka, tapi jangan pernah merasa bahwa diri kita lebih faham dari orang lain.*
Masing2 orang iman punya kefadholan. Dan masing2 kita pasti pernah merasakan keimanan kita berada di titik terendah, sesuai dengan ucapan shahabat Abu Darda’: Iman itu bertambah dan berkurang.” Jadi tugas kita bukanlah menilai kefahaman agama orang lain, tapi memperbaiki keimanan kita sendiri, dan membantu memperbaiki keimanan saudara kita saat iman nya menurun..
Cobaan kita gak sama.. Jangan karena kita bisa infaq 1 Milyar, lalu kita merasa orang yang infaq nya dua ribu itu pelit.. Bisa jadi yang infaq 1 Milyar punya harta 1 triliyun, sedangkan dia yang infaq 2 ribu ya duit yang dia punya cuma 2 ribu itu.. Jangan ngerasa kita lebih faham kalau bisa sholat malam tertib, karena bisa jadi yang tidak terbangun sholat malam, dia telah menghabiskan harinya untuk menghidupkan sabilillah, dan terbangun di pagi hari dalam keadaan memohon ampun dan menyesal.. *Kita harus berfastabiqul khoirot, tapi jangan pernah merasa menang! Karena saat kita merasa menang dalam amalan, maka di sisi ALLAH kita kalah*. Ini Cuma prinsipku aja.. Boleh diambil kalo bermanfaat, boleh enggak..
.
Well,
Disini aku akan bercerita tentang tokoh wanita idolaku, yang bila mendengar hadist tentangnya, aku bisa sampe nahan tetesan air mata atau senyum2 sendiri di pengajian.. Lebih so sweet dari drakor2 yang pernah ada.. Mungkin penggalan ceritanya bisa sedikit menjawab pertanyaan adikku..
.
Bagi yang hobi mengaji, pasti udah ga asing kan dengan nama *ANAS BIN MALIK RA* ? Beliau adalah sahabat Nabi yang paling banyak meriwayatkan hadist. Nah, Ummu Sulaim ini adalah ibunya Anas Bin Malik.
.
Ummu Sulaim pertama kali masuk islam saat Anas masih bayi.. Beliau punya suami bernama Malik yang masih kafir dan selalu merintangi Beliau menjalani islam.. Suatu hari, dalam perjalanan ke Syam, Malik tewas dibunuh musuhnya. Disinilah kisah Ummu Sulaim sebagai janda cantik rebutan para lelaki dimulai.
.
Gak sedikit laki2 tampan & mapan yang meminang beliau. Tapi beliau membuat keputusan yang bulat, beliau tidak ingin menikah sampai bisa mendidik Anas menjadi anak yang faham agama. Beliaupun memenuhi tekad beliau dengan bekerja keras untuk menafkahi Anas. :') Subhanalloh.. Pelajaran pertama, tentang *KEMANDIRIAN dan KETEGUHAN* seorang wanita. Aku pernah dimanqulkan saat penerobosan wanita, bahwa ada 4 golongan wanita yang masuk surga. Salah satunya adalah “wanita yang ketika ditinggal mati suaminya, aka dia memilih untuk tidak menikah lagi karena ingin fokus merawat anak-anak nya dank arena takut apabila pernikahan itu akan menelantarkan anaknya.” Cuma lupa apa ya riwayat hadistnya? Mana tau di grup ini ada yang ingat, silakan sharing..
.
#kembalikelaptop
Saat Anas berumur 8 tahun, Ummu Sulaim menyerahkan Anas kepada Nabi SAW agar Anas bisa belajar banyak tentang adab dan ilmu agama.. Perlu dicatet, Ummu Sulaim menjadikan Anas sebagai pelayan Nabi bukan buat nyari maisyah, tapi tujuannya semata2 agar Anas menjadi anak yang faham agama. Pelajaran kedua tentang parenting, tidak memanjakan anak, tidak over protective, dan yang paling penting *MENDAHULUKAN KEFAHAMAN AGAMA*.
.
Suatu hari, saat Anas sudah balligh, ada seorang pria tampan, mapan &  sopan bernama *ABU THOLHAH* yang melamar Ummu Sulaim. Sayangnya Abu Tholhah saat itu masih belum Islam.. Secara duniawi, cowok kayak Abu Tholhah itu gak pantes ditolak.. Tapi Ummu Sulaim menolaknya.. Abi Tholhah sampai rela menyerahkan seluruh hartanya untuk Ummu Sulaim, tapi Ummu Sulaim tetap menolak. Pelajaran ketiga: *JANGAN TERGIUR OLEH MATERI*!
.
Ummu Sulaim kemudian memanfaatkan perasaan suka Abu Tholhah kepadanya untuk ber-amar ma’ruf. Ummu Sulaim sudah tahu kalau Abu Tholhah itu di rumahnya nyembah2 berhala yag dibuat dari pohon kayu. Dengan ditemani Anas, Ummu Sulaim mulai beramar ma’ruf.
Ummu Sulaim berkata pada Abu Tholhah:  “Abu Thalhah, kamu tahu kan kalau Tuhan yang kamu sembah2 itu terbuat dari pohon yang tumbuh di atas bumi?”
“Tentu saja aku tahu!” , jawab Abu Tholhah.
Trus Ummu Sulaim berkata lagi, “Apakah kamu tidak merasa kalo Tuhan yang selama ini kamu sembah dijadikan kayu bakar oleh orang lain, yang apinya dipakai untuk menghangatkan badan atau untuk membuat roti? Tuhan kok dibakar? Piye toh mas??”
Abu Tholhah kemudian berpikir dalam hatinya, “Iya juga yaah? Tuhan kok dibakar?”
.
Setelah bisa memasuki akal pikiran Abu Tholhah, lalu Ummu Sulaim memberi pernyataan yang semakin membuat Abi Tholhah tertegun:
“Demi Allah, orang seperti kamu tidak pantas untuk ditolak, hanya saja kamu adalah orang kafir sedangkan saya adalah seorang muslimah sehingga tidak halal untuk menikah denganmu. Jika kamu mau masuk Islam, maka itulah mahar yang saya inginkan dari kamu dan saya tidak meminta yang lain dari itu.”
Ucapan Ummu Sulaim ini sangat dalam menyentuh hati Abi Tholhah. Ummu Sulaim berbeda dari kebanyakan wanita yang dia kenal.. Jika wanita lain senang dimanjakan dengan harta dan tahta, Ummu Sulaim hanya meminta keislamannya. Disinilah ALLAH memberikah hidayah pada Abi Tholhah,
Abu Tholhah berkata: “Aku berada di atas apa yang kamu yakini, aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah  kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”
.
Abi Tholhah pun masuk islam dan mempersaksikan keislamannya pada Nabi. Setelah itu, Ummu Sulaim memenuhi janjinya. Dia meminta Anas untuk menikahkannya dengan Abu Tholhah. Dan dalam pernikahannya, Ummu Sulaim lah yang membimbing dan mengajarkan Abu Tholhah tentang islam. Muallaf itu pun menjadi salah satu sahabat Nabi yang terdepan membela Nabi, yang paling dermawan terhadap islam, yang paling tertib ibadahnya, yang totalitas nya paling super dalam berjihad. Subhanalloh banged kan??
.
Ini pelajaran ke-empat, *AMAR MA’RUF YANG DINIATI KARENA ALLAH*. Sulit dijelaskan dengan kata2 bagaimana aku menarik hikmah dari kisah ini.. InsyaaAllah para pembaca jauh lebih cerdas dariku untuk menyimpulkan hikmahnya..
Dan yang sangat aku kagumi dari trik amar ma’ruf Ummu Sulaim adalah: “Beliau selalu bisa amar maruf pada Abu Tholhah dengan cara yang menyejukkan, wanita cerdas yang bisa membuat suaminya luluh tapi tetap selalu merasa dita’zhimi.”
.
Ummu Sulaim juga dikenal sebagai wanita yang sangat *TENANG DAN PENYABAR*.
Pernah suatu hari Abi Tholhah melihat Nabi terlihat kesakitan memegangi perutnya karena lapar. Lalu Abi Tholhah menyuruh Ummu Sulaim memasak kemudian mengundang Nabi untuk makan di rumahnya. Jatah undangan waktu itu hanya untuk Nabi dan 3 orang sahabat saja. Tapi karena Nabi melihat orang2 iman disitu semuanya pada kelaparan, Nabi malah mengajak semua orang iman saat itu.
Abi Tholhah kaget dan panik ngelihat yang datang malah orang sekelurahan.. Dia ke dapur ngadu ke Ummu Sulaim dengan paniknya: “Haduuuuh cemmana ini dek? Cemmana?? Yang diundang 4 orang tapi yang datang sekelurahan dek..”
Ummu Sulaim senyum2 aja lihat suaminya panik, “Yang ngajak orang sekelurahan itu Nabi kan Bang?? Jadi kalem aja bang. Selow Selow bang..!”
Ummu Sulaim tetap memasak bahan makanan yang cuma cukup buat empat orang itu dengan santai.. Lalu Nabi masuk ke dapurnya Ummu Sulaim dan mendoakan adonan roti yang dibuat Ummu Sulaim.
Well, finally, Masakan Ummu Sulaim saat itu mampu mengenyangkan orang2 iman sekampung saat itu yang jumlahnya dalam riwayat hadistnya ada yang menerangkan samapai 80 orang, ada juga yang menerangkan ratusan orang.. Wallohu a’lam..
Kalem banged ya Ummu Sulaim? Kalo aku nanti gimana yaa? Mudah2an bisa kayak Ummu Sulaim.. ^_^
..
Ummu Sulaim juga pernah kehilangan puteranya yang masih kecil saat Abi Tholhah dinas berjihad.. Saat itu, puteranya yang bernama Abu Umair sakit keras dan akhirnya diwafatkan oleh Allah. Ummu Sulaim berpesan pada Anas dan orang2 iman agar tidak menyampaikan kabar kematian Abu Umair, biar dirinya sendiri aja yang menyampaikan..

Saat Abu Tholhah mau pulang, Ummu Sulaim menyiapkan makanan yang enak2, berdandan yang cantik, memakai wangi2an, dan beracting seolah gak terjadi apa2.. Saat suaminya sampai di malam hari dan menanyakan keadaan anaknya, Ummu Sulaim dengan santai menjawab: “Dia sudah tenang.”  Lalu Ummu Sulaim mengajak suaminya makan, terus ngajak suaminya mesra2an, dan akhirnya ngajak suaminya “gitu2an”, hehe..

Setelah mandi junub, Abu Tholhah kembali menanyakan keadaan putranya..
Ummu Sulaim menjawab: “Bang, gimana pendapat abang kalo ada orang yang minjemin barang ke suatu keluarga, terus orang yang minjemin barang meminta barangnya agar dpulangkan, bolehkah keluarga itu menolaknya?”
Abi Tholhah menjawab: “Tentu saja gak boleh.. harus dipulangkan lah..
Terus Ummu Sulaim nasehatin suaminya: “Bang, anak kita adalah titipan Allah, abang tabah dan sabar yaah.. Anak kita udah diambil Allah..”

Abu tholhah sempat shock dengan kabar itu, tapi Ummu Sulaim menuntunnya istirja’ dan memuji ALLAH.. Abu Tholhah pun tenang dan segera menuju ke masjid untuk sholat shubuh berjamaah.. Abu Tholhah menceritakan semua kejadian itu pada Nabi, dan Nabi berdoa: “semoga Allah memberkahi malam kalian berdua..”

Hari itu juga Ummu Sulaim hamil berkat “gitu2an” nya malam itu, dan akhirnya melahirkan seorang anak bernama Abdulloh. Abu Tholhah dan Ummu Sulaim dikaruniai Sembilan orang anak laki-laki yang semuanya hapal Al-quran..
So sweet..
.
Eh iyaa, kelakuan sabar yang lucu nya Ummu Sulaim itu akhirnya ketularan looh ke suaminya.. Pernah ada tamu datang pada Nabi dalam keadaan lapar, tapi di rumah Nabi dan istri2nya udah gak ada makanan lagi.. Trus Nabi nanya, “siapa yang bisa menjamu tamu ini?” Abi Tholhah langsung mengajukan diri. Ehh pas tamunya dibawa pulang, ternyata makanan yang ada cuma cukup buat makan ahli rumahnya aja,, Trus kata Abi Tholhah ke Ummu Sulaim: “Yaudah, anak2 dikasih minum aja sampai kenyang terus ditidurin yaah dek.. Nanti kalo tamu udah datang, abang nanti pura2 ikut makan, pas mereka udah pegang makanan, adek matiin lampu yaa.. Biar gak ketahuan kalo kita gak makan..” Dan akhirnya arahan suaminya dipraktekkan oleh Ummu Sulaim. Mereka menjamu tamunya padahal mereka sendiri tidak makan. Besok paginya pas ketemu Nabi, ternyata Nabi udah dikasih tahu ALLAH duluan tentang kelakuan mereka.. Nabi bersabda: “Sungguh Allah tertawa dengan kelakuan kalian berdua..”
Pantes kan kalo aku bilang kalo aku ngaji senyum2 sendiri kalau bahas mereka? Allah aja takjub dengan kisah mereka.. Subhanalloh..
.
Ummu Sulaim juga dikenal *PEMBERANI dan PEDE*.
Ummu Sulaim tercatat sebagai Tim Medis dalam Perang Uhud dan Perang Hunain, sementara suaminya adalah pemimpin pasukan panah rosululloh..
Pada saat perang Hunayn, senjata Ummu Sulaim adalah pisau belati. Bermaksud menggoda Ummu Sulaim, Abu Tholhah, sang suami, melapor kepada Nabi, ‘Wahai Rasulullah, Ummu Sulaim mau ikut perang juga, tapi senjatanya pisau belati doang’.
Ummu Sulaim menimpali gurauan suaminya, ‘Wahai Rasulullah, jika ada orang kafir mendekatiku, maka aku robek perutnya dengan pisau ini’.
Itulah Ummu Sulaim…

Idola saya.. ^_^
Semoga yang udah tahu kisahnya juga bisa ikut mengidolakannya..
Sumber: Hadist Buchori, Muslim, Nasa’i.



No comments:

Post a Comment

Aku memohon ampun pada Allah atas segala salah dan kejelekan dari isi tulisanku

window.setTimeout(function() { document.body.className = document.body.className.replace('loading', ''); }, 10);