Tuesday, 14 March 2017

Jodoh, Cerminan Diri, dan Satu Frekuensi

Banyak perumpamaan yang sering kita salah tafsirkan tentang jodoh.. Ada yang bilang, "jodoh adalah cerminan diri.." Ada yang bilang, "jodoh itu satu frekuensi.."
Sebenarnya apa sih jodoh, frekuensi, dan cermin itu???
Apa hubungannya???
Apa dalil yang membenarkannya???
.
Frekuensi dalam ilmu fisika adalah banyaknya gelombang yang terbentuk dalam satu satuan waktu...
.
Cermin dalam ilmu fisika adalah sebuah lensa datar yang memantulkan cahaya sehingga subjek bisa melihat pantulan dirinya dalam lensa tersebut..
.
Jika kita mengecek dua buah signal gelombang dengan osiloskop, bisa dilihat bahwa dua buah signal gelombang yang berada dalam garis vertikal yang sama belum tentu berada dalah satu frekuensi..
.
Sebaliknya, dua buah signal gelombang di garis vertikal yang berbeda jauuuuh sekali letaknya, bisa jadi sama frekuensinya... Mudahnya, bisa kita lihat pada gelombang sinusoidal.. Signal gelombang yang puncaknya ada di angka 20, dan signal gelombang yang puncaknya ada di angka 5, bisa jadi frekuensinya sama-sama 15 Hz.
.
Dan tentang cermin, kita tidak pernah akan bisa melihat pantulan bayangan kita di cermin, saat kita tidak berada di depan cermin tersebut.. Dan perlu kita tahu, cermin itu bukanlah diri kita.. Dia hanyalah pantulan diri kita..
.
Terus apa hubungannya dengan jodoh???
Bagi jomblo, mungkin kata2 "jodoh adalah cerminan diri" atau "jodoh pasti sefrekuensi" adalah kata2 motivasi untuk memperbaiki diri..
Motivasi yang paling tepat sebenarnya bukanlah kata2 itu..
Tapi firman-Nya Allah,
An-Nur : 26
*ٱلْخَبِيثَٰتُ لِلْخَبِيثِينَ وَٱلْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَٰتِۖ وَٱلطَّيِّبَٰتُ لِلطَّيِّبِينَ وَٱلطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَٰتِۚ أُو۟لَٰٓئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَۖ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ*

Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga).
.
Ayat ini sebenarnya adalah ayat yang membersihkan nama baik Aisyah Ummul Mu'minin saat beliau dituduh berzina..
 .
Hikmah dari ayat ini,
Bahwa laki2 dan perempuan yang beriman, baik yang sudah menikah, maupun belum menikah, *harus bisa menjaga dirinya*, agar Allah membersihkannya dari semua tuduhan orang, dan agar memperoleh ampunan dan rizqi yang mulia di sisi Allah..
.
*JODOH GAK HARUS SAMA DALAM SIFAT DAN PEMIKIRAN*.
Tapi jodoh *dunia-akhirot* itu, haruslah bisa sama-sama menjaga dirinya dari hal-hal yang tidak baik..
Sebab sepasang kekasih yang jelek tabiatnya, walaupun sama2 masuk neraka, tetap pasti gak akan bisa mesra2an di akhirot nanti..
Sebaliknya, sepasang kekasih yang beriman dan baik tabiatnya, walaupun diuji dengan berbagai cobaan di dunia, namun mereka bersabar dalam taqwa, kelak pasti akan bahagia disatukan di surga..
.
Bagi yang jomblo, hikmah paling pol dari ayat ini adalah,
Harus bisa menjaga kehormatan diri karena Allah..
*Jika alasan menjomblo adalah karena belum siap dan takut pada Allah karena kebelumsiapan dirinya, Allah pasti menerima alasan itu, selama kita benar2 memperbaiki diri..*


*Jika alasan menjomblo adalah karena memang belum datang jodohnya, Allah pasti mendatangkan yang terbaik selama ikhlash menerima qodar, memperbaiki diri, dan berserah diri pada Allah..* Sabar aja, Allah tahu dia akan datang kapan..

An-Nur :33
وَلْيَسْتَعْفِفِ ٱلَّذِينَ لَا يَجِدُونَ نِكَاحًا حَتَّىٰ يُغْنِيَهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦۗ
Dan orang-orang yang belum mampu menikah, (baik karena faktor ekonomi, faktor keluarga, atau emang belum datang jodohnya) hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya.

Dan saya rasa hikmah paliiiing besar dari surat an-nur ayat 26 ini adalah saat seseorang telah dipertemukan dengan pasangan halalnya..
Yaitu *agar bisa saling menjaga keimanan, ketaqwaan, dan kesetiaan pasangannya agar kelak berjodoh dunia-akhirot..*

Ini ada hubungannya dengan firman Allah yang dijelaskan dalam surat At-tahrim..
At-Tahrim:10
ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ٱمْرَأَتَ نُوحٍ وَٱمْرَأَتَ لُوطٍۖ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَٰلِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ ٱللَّهِ شَيْـًٔا وَقِيلَ ٱدْخُلَا ٱلنَّارَ مَعَ ٱلدَّٰخِلِينَ
Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang kafir, istri Nuh dan istri Luth. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang shalih di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, tetapi kedua suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksaan) Allah; dan dikatakan (kepada kedua istri itu), “Masuklah kamu berdua ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).”
At-Tahrim :11
وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱمْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ٱبْنِ لِى عِندَكَ بَيْتًا فِى ٱلْجَنَّةِ وَنَجِّنِى مِن فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِۦ وَنَجِّنِى مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ
Dan Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, istri Fir‘aun, ketika dia berkata, “Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir‘aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim,”

Kedua ayat di atas menunjukkan, bahwa pasangan suami-istri di dunia, belum tentu bisa bersama-sama kembali di akhirot..
Allah gak akan menyatukan wanita yang baik dengan pria yang jelek tabiatnya.. Dan gak akan menyatukan pria yang jelek tabiatnya dengan wanita yang baik..

Maka yang sudah diberi pasangan supaya benar2 saling mencintai karena Allah dan saling menjaga keimanan dengan pasangannya..
Jangan sampai pasangan atau keluarga kita disiksa di neraka..
At-Tahrim:6
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Wahai orang-orang yang beriman! Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu bara.. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak menentang kepada Allah terhadap apa-apa yang Allah perintahkan kepada mereka, dan selalu mengerjakan apapun yang diperintahkan.

Lalu apa hubungannya semua itu dengan kata2 "jodoh adalah cerminan diri" dan "jodoh itu sefrekuensi" ???

*Jodoh adalah cerminan diri*,
Maksudnya,
Sebagai orang normal,
Ketika kita bercermin, lalu kita melihat kotoran di wajah kita, pasti kita ingin membersihkannya..
Ketika kita bercermin, lalu kita melihat pakaian kita kurang rapi, pasti kita ingin merapikannya..
Ketika kita bercermin, lalu kita melihat diri kita rapi, bersih, kece, insyaAllah kita akan bersyukur pada Allah .
Jadi jodoh sebagai cerminan diri disini fungsinya adalah alat bersyukur dan alat untuk introspeksi diri..
Kelebihan pasangan kita disyukuri..
Kekurangannya membuat kita saling introspeksi dan memperbaiki diri..

*Jodoh itu satu frekuensi*
Maksudnya,
Setiap kali ada perbedaan pendapat dengan pasangan kita, kita harus bisa mencari titik temu yang baik..
Menyatukan perbedaan pikiran dengan kasih sayang.
Mengingat bahwa kita dan pasangan kita menikah untuk satu tujuan, *ingin meraih surga-Nya bersama-sama* ..

Jangan disalahartikan yaa..
Jangan ada yang nganggap perdebatan dalam rumah tangga itu adalah ciri ketidaksatufrekuensian yang bikin gak yakin untuk nerusin rumah tangganya..
Justru menurut saya, berdebat, berdiskusi, merepet, atau ngomel2 dalam rumah tangga itu adalah jalan untuk mempertemukan dan menyatukan pikiran yang berbeda..
Dan ujung2nya harus tetap ditutup dengan rasa saling keporo ngalah.. Saling minta maaf.. Supaya dua pikiran yang berbeda itu bisa saling melengkapi dan bersatu menjadi sebuah pikiran dan solusi yang indah..

Dan bagi yang lagi *on process* akan berumah tangga, utamakanlah istikhoroh dan musyawaroh..
Jangan sampe menilai kekurangan calonnya dengan hawa nafsu..
Allah lah yang tahu yang paling baik untuk kita...

Al-Baqoroh :216
.... وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Dan boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

No comments:

Post a Comment

Aku memohon ampun pada Allah atas segala salah dan kejelekan dari isi tulisanku

window.setTimeout(function() { document.body.className = document.body.className.replace('loading', ''); }, 10);